Kamis, 24 April 2008

Rosalinda dan Rossoneri

Rosalinda berfikir bahwa AC Milan yang akan memenangkan pertandingan, tapi nyatanya salah! Permainan cantik yang diperagakan oleh tim besutan Arsene Wenger yang notabene dihuni oleh pemain muda ternyata membuat kalang kabut pertahanan AC Milan yang digalang kapten gaek Paolo Maldini. Rosalinda memang pemuja tim rossoneri, tapi jangan samakan Rosalinda dengan Rossoneri. Kecantikan Rosalinda belum tentu diterapkan oleh permainan cantik Rossoneri. Jika kecantikan Rossoneri berpuncak pada permainan keseluruhan tim, sebaliknya Rosalinda mempunyai kecantikan yang lebih dibanding operasi plastik manapun.

***
malam hampir berganti pagi
mentari sebentar lagi muncul dari ufuk timur
Seperti biasa…

***

Sergio belum juga tertidur, sampai Marimar datang membawakan teh hangat. Beda dari biasanya, Pulgoso kini tak pernah ada dibelakangnya. Kabar buruk memang menimpa Marimar minggu kemarin, Pulgoso mati diserang kawanan tikus di jalanan kota yang kumuh. Di pemakaman umum Pulgoso istirahat untuk selama-lamanya. Batu nisannya terukir :

Pulgoso Alfonso Brino
(anak anjing keturunan anjing juga)
Lahir 09-09-1999
Wafat 06-06-2006

Marimar tak pernah lepas bersedih, tak mengerti apa yang menimpa pulgoso. Mungkin karena kematian yang datangnya selalu mendadak. Ada isu berkembang di kalangan per anjingan, pulgoso nekat memotong nadi karena tak kuasa menahan rasa kecewa karena kekasihnya yang melahirkan anak dari persetubuhan dengan seekor Doberman. Sampai pada akhirnya dia ditinggal kawin.

Pulgoso kehilangan kepercayaan diri, dan nyawa yang dihempaskannya. Maklum, karena kepercayaan dikalangan per anjingan, kejantanan mungkin disesuaikan dengan ukuran bukan skill. Disinilah terjadinya kesenjangan kelas, dimana bentuk superioritas dapat melakukan apapun terhadap golongan dibawahnya.

***

sudah lama cerita itu berlalu
bukan Robert kalau tidak membuat sensasi
kini Robert membuat berhala baru
berhala dari kayu jati
yang setiap pagi disembahnya sebelum berangkat kerja
“ pohon jati,kirimkanlah aku kekasih yang baik hati. yang mencintaiku apa adanya “

***
cinta mulai sombong
semenjak sibuk mengurus sidang perceraian
harta gono-gini tak pernah tuntas
padahal aku butuh uang
untuk beli HP yang dicuri maling kemarin

Malam kemarin, Cinta sedikit sakit hati saat disindir tentang materi, nafasnya tiba-tiba sesak. Dan akhirnya mendefinisikan maling sebagai sebuah pembelaan saat profesi professional kantoran semakin susah dicari. Saat pendidikan tak mencukupi dan himpitan ekonomi yang semakin menjadi, maka keberanian yang diutamakan. Masuk kamar orang,,tengok kiri,,tengok kanan,,ambil hp yang tergeletak. Lari seribu langkah. Beres!

Tetapi Marimar tak pernah bertanggung jawab atas pencurian yang terjadi. Padahal nyatanya dia lambat laun mencuri suami orang. Bahkan tahlilan pulgoso pun di tak datang. Kawannya yang lain menyuap jaksa dalam kasus BLBI, dia kabur ke singapura menyusul kekasihnya yang bekerja disana. Gogon masih saja menangis saat didakwa hukuman 5 tahun penjara. Perdebatan antara Miyabi dengan Sandra Dewi, dan tolak angin masih saja untuk orang pintar.

***
ahh..
biarkan aku menutup mata sejenak
dunia yang kupijak memang terlalu gemerlap

Senin, 03 Maret 2008

Mathematic Beauty

Just look this one, what are you thinking then ?

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321


1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Brilliant, isn’t it?
And look at this symmetry:

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111=123456789 87654321

Now, take a look at this…
101%

From a strictly mathematical viewpoint:
What Equals 100%? What does it mean to give MORE than 100%?
Ever wonder about those people who say they are giving more than 100%?
We have all been in situations where someone wants you to GIVE OVER
100%.

How about ACHIEVING 101%?
What equals 100% in life?

Here’s a little mathematical formula that might help answer these questions:

If:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Is represented as:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.

If:
H-A-R-D-W-O- R- K
8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%

And:
K-N-O-W-L-E- D-G-E
11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%

But:
A-T-T-I-T-U- D-E
1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%

THEN, look how far the love of God will take you:

L-O-V-E-O-F- G-O-D
12+15+22+5+15+ 6+7+15+4 = 101%

Therefore, one can conclude with mathematical certainty that:

While Hard Work and Knowledge will get you close, and Attitude will get you there, It’s the Love of God that will put you over the top!


Selasa, 22 Januari 2008

Bulan

besok aku pulang
tapi bulan takkan datang
dilain malam
kubenamkan rindu
bersemayam
aku memang mencintai bulan

R'

Entah apa rasanya. Setiap kali pikiran ini memutar balik memikirkan tentang dirimu, sepertinya semesta membawa auramu hadir disini. Mungkin ada sesuatu yang belum kutuntaskan padamu. dan akhirnya, aku merasa aku jatuh cinta lagi. Rasa yang dulu pernah ada, namun karena kebodohanku sendiri aku menguburnya.

Takut akan kehilangan, jadi rasa itu tidak aku kubur dalam-dalam. Hanya permukaan, agar aku dengan mudah untuk menggalinya kembali. Malam ini tepat purnama, hawa cukup bersahabat. Tapi tidak untuk hawa di kamarku. Kuputuskan untuk melakukan aktifitas. Kubuka kembali peti yang menyimpan perkakas dalam otakku. Perkakas, yang cukup kuat untuk menggali kembali rasa cintaku padamu.

Puisi indah, lagu cinta dan keheningan. Melankolia!

Orang bijak pernah berkata, kita tidak akan mengetahui akhirnya jika kita tidak berani melewati prosesnya. Hei semesta! Lihat aku! Dan dengarkan!

Kata-kata coba kurajut
Dalam satu rangkaian
Seperti oase di gurun pasir
Yang membuat nyata
Semua kehidupan kecil disekitarnya

Aku sendiri
Yang berdiri tegak
Diatas tanah bukan kelahiranku
Aku berdiri menatap berharap
Semesta dapat membawa dirimu
Masuk kedalam sisi jiwaku

Ketelanjangan tubuh ini
Kuberikan pada semesta

Wajahmu masih terpajang di benakku. Jangan bertanya siapa yang membimbingku untuk memajangnya disitu, karena akupun tidak tahu. Mungkin sosok lain dalam diriku yang menaruhnya. Sosok yang suatu saat menjelma menjadi diriku yang seutuhnya mencintaimu. Anggap saja ini sebuah kegilaan, atau sebuah drama yang tidak masuk akal karena aku hanya membawa romantisme masa lalu yang pernah aku rasakan. Karena hanya itu bekalku untuk merubah masa depan. Walau sekarang aku harus memulai dari titik 0.

Aku tetap bersandar pada cahaya
Cahaya yang membimbingku
Untuk berjalan menghampirimu

Izinkan aku untuk satu hal
Berdzikir pada Tuhan
Untuk cintamu

Jakarta, Januari 2008

Senin, 21 Januari 2008

4 orang ini dan 4 orang itu

Taman Surapati, ruang terbuka hijau di kota jakarta ini sepertinya sengaja menjadi wahana nyaman bagi kami untuk sekedar mengeluarkan unek-unek dan ngobrol ngalor ngidul. Bir dingin, kopi instant, dan rokok menjadi penghias diantara tawa, umpatan dan keheningan. seperti biasa, saat penat semakin menguat. menyempit menghimpit oksigen yang masuk dalam parit paru-paru. kami selalu merencanakan untuk bertemu disana. bawa logistik masing-masing, kami susuri waktu sampai hampir tiba tengah malam.

kami berempat cukup lama meninggalkan rumah. malah ada pledoi meninggalkan rumah berarti meninggalkan masa lalu. tapi benarkah seperti itu? kami pun masih belum paham. yang gampang diingat saat kami meninggalkan rumah, hanya sekedar untuk mencari sebuah suasana baru ( hahah pembenaran yang sangat halus, selain ada kebutuhan yang hanya diri kita pribadi yang tau ). sekali lagi kami berempat :

Gaga, mempertaruhkan nasib dengan menjadi tukang tulis di sebuah koran kelompok Kompas. ciri khas nya nyata; Kamera, recorder dan sisa keringat siang yang menguap menjadi minyak-minyak diwajah.
Yopi, bekerja di sebuah call center. sampai saat ini dia akrab dengan beberapa jenis suara manusia. secara psikologis, mungkin dia dapat menilai tipe seperti apa orang itu jika dianalisis dari suaranya.
Firman, selalu membawa laptop. dan beranggapan bahwa alogaritma yang menciptakan rumusuan kehidupan. bukan Tuhan.
Dan aku? ahhh...simpan saja dulu. kadang aku malu untuk menceritakannya. selalu beranggapan bahwa aku adalah ras bebas, walaupun terbungkus kedok birokrasi yang pada dasarnya menghapus wacana tentang ras bebas yang kuciptakan sendiri.

empat orang ini dan empat orang yang kupajang disini memang tak ada kaitannya sama sekali. hanya saja saat itu kami memposisikan sebagai anak-anak yang ketika ditanya siapa orang yang kadang2 mempengaruhimu? maka imajinasi dan nalar intuitif muncul dari kami. maka 4 orang tokoh ini sebetulnya hanya lahir dari ampas-ampas kopi dan buih bir dingin. tapi kami menyadari kenapa orang2 ini yang muncul pertama kali dari mulut kita masing2. pasti ada sebuah kekaguman pada mereka. akupun lupa siapa yang mengidolakan siapa. yang pasti tokoh2 itu keluar dari mulutku dan ketiga teman2ku.

Sigmund Freud, Mumia Abu Jamal, Ian MacKaye, Pramoedya Ananta Toer

ini cerita minggu lalu.

regards,
damz

klosetkosong

kloset kosong
penat merapat
menghimpit menjepit
tumpahkan cerita
penuhi ruang kosong
di setiap celahnya